SAJAK-SAJAK ANGIN DARI MUARA SENJA

di balik bunga yang baru mekar
ada senandung angin kemarau
tertekan redup senja

dan anak-anak desa yang baru belajar menjadi perawan
membanjiri muara ini dengan syair

kami yang terpaku dalam rahim dosa
tidak berani berkata
ataupun menyuarakan sebaris doa

Ya...
pernah kami bertanya kepada angin
walau tanpa nada
segala yang ada pada hampa
terselubung senja
juga mereka -perawan malam-

"Bila hidup punya makna
bagaimana kau menerangkan kehidupan
pada jalan sempit tanpa mimpi
tanpa cinta di atas sofa
tanpa lukisan jerami."

dan apa katanya.....

"Sampaikanlah padaku walau kau bisu
dengan langkah ataupun yang kau mampu
suara yang tidak kukenali
tapi cukup membuat aku mengerti
paling tidak aku bisa meniru."

Sekali kami berdusta kepada bayangan sendiri
karena yang berani hidup
mengintip dunia ini dengan sedikit ragu

"Manusia telah memperkosa bumi ini kawan
dengan perintah lewat bibir senjata
Dengan tangan lewat dendam
dengan jalan yang haus darah."

"Aku angin yang sendiri 
menemu malam sepi
dan tidaklah cukup pepatah ataupun kata-kata."

Ini muara....
tempat kami bergerak karena kehendak

belum selesai....
belum


2010